Energi menganut hukum kekekalan - alam semesta,kekal energinya sebagai posisi akhir. Mudah mengalami perubahan, berinteraksi, bersinergi, tergantung muatan jenis massa dan kecepatan potensialnya.
Potret energi setiap orang pada umumnya dalam konteks ini ada dua, yaitu : Energi Positif,berasal dari himpunan perbuatan baik/pahala,berupa butiran-butiran cahaya putih terang; dan Energi Negatif, berasal dari himpunan perbuatan tidak baik/dosa, dengan penampakan butiran-butiran cahaya hitam gelap.
Butiran-butiran cahaya terang ataupun gelap ini menempel pada badan energi dan badan jiwa lapis 5+6+7. Bila seseorang bertaubat dan mohon ampun atas dosanya dan ternyata mendapatkan ampunan,maka butiran-butiran cahaya gelap ini akan pecah musnah.
Seiring pecahnya butiran cahaya hitam,terjadilah konsekwensi reaksi energi pada diri yang perwujudannya berupa hal-hal yang tidak menyenangkan jiwa dan raga(ekspresi hukum aksi-reaksi). Misalkan : sakit,kesialan,kehilangan,atau nasibnya di dunia ini mengalami keterpurukan.
Itulah sebabnya mengapa manusia sudah mulai sadar,ingin dijalan yang benar,bila mendapat pengampunan dari Tuhan,justru mengalami nasib yang semakin terpuruk. Bila anda tidak ingin mengalami keterpurukan semasa di dunia, ya mudah, yaitu jangan pernah minta ampunan/taubat,jalani saja upaya dunia : korupsi,kolusi,pembohongan,riba,kurangi timbangan,dll, anda dimata manusia mengalami Kejayaan atau SUKSES duniawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar